Archive for 2010

UNTUK UAS


.





DUNIA BELAJAR ANAK

untuk Anak SD, Anak TK, Dunia Belajar, Dunia Belajar Anak-anak

Informasi Cara Membuat Anak Senang Belajar

Mendengar kata dunia belajar anak menjadi enggan untuk melakukannya, oleh karena itu diperlukan suatu cara agar anak mau mempelajari hal-hal yang baru. Berikut ini merupakan beberapa cara dalam membuat proses belajar menjadi menyenangkan bagi anak.

1. Untuk anak yang berusia pra sekolah, ajarkan kepada mereka sesuatu yang baru seperti mengenali nama-nama benda yang ada di sekitarnya.
2. Untuk merangsang daya pikir serta kreativitas mereka, siapkan alat-alat tulis seperti buku menggambar, pensil warna, crayon dan lain-lainnya.
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan bebas yang bermanfaat bagi perkembangannya.
4. Bantu anak dalam mengerjakan sesuatu kegiatan pertama kalinya, kemudian berikan kesempatan untuk melakukannya tanpa bantuan.
5. Kenalkan anak pada jadwal, sehingga pada saat mereka melakukan suatu kegiatan dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu
6. Biasakan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan anak, pada saat-saat tertentu secara terus menerus.
7. Bagi anak yang duduk di sekolah dasar, selalu tanyakan dan temani mereka dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya.
8. Tuntun anak apabila kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolahnya.
9. Ciptakan suasana nyaman di sekitar rumah, agar anak dapat berkonsentrasi dalam belajar.

Tips: Pra-TK & TK-Ajak Anak Kritis Membaca


Bila suatu kali anak Anda antusias menceritakan sebuah buku yang dibacanya, mungkin tak henti-hentinya dia akan membicarakan tentang buku itu. Itulah pertanda bahwa anak Anda tertarik dan menyukai buku itu. Maka yang dapat Anda lakukan untuk merangsang kemampuannya membaca adalah:

* Tanya padanya, apa yang istimewa dari buku itu. Mengapa dia begitu terkesan?
* Ajak anak membicarakan karya-karya lain dari si pengarang buku itu (bila membaca suatu buku dongeng atau cerita anak). Adakah kemiripannya? Apakah anak Anda juga menyukai buku-buku yang lain itu?
* Bagaimana dengan kisah serupa pengarang yang lain? Tantang dia untuk membandingkan dan mempertentangkan buku-buku bertopik serupa. Mana yang dia suka? Mengapa?
* Minta dia menceritakan kembali isi buku itu agar dia belajar membuat ringkasan.

ditulis oleh: Lianneke Gunawan dari berbagai sumber

Tips: SD Kelas 1 Untuk Guru-Bantu Anak Belajar Menulis
Kemampuan menghasilkan tulisan yang baik tidak datang dalam semalam. Anak-anak yang bisa menulis lebih baik sebetulnya punya kesempatan yang lebih baik untuk mengekspresikan pendapatnya di atas kertas. “Anda pasti tak ingin kegiatan menulis itu mengganggu kreatifitas,” kata Jan Olsen, pencetus kurikulum Handwriting Without Tears. Untuk membantu anak Anda menulis lebih mudah dan lebih baik :

* Buat jadi kegiatan yang menyenangkan
Latihan terus menerus adalah pemaksaan. Anak Anda akan lebih tertarik berlatih menulis apabila Anda meminta dia untuk menulis namanya, menuangkan kisahnya sendiri, menggunakan krayon atau pensil-pensil yang berbeda.
* Ajari menggenggam yang benar
Untuk memastikan anak Anda sudah menggenggam pensilnya dengan baik, periksa apakah ibu jari dan telunjuknya tidak saling menumpuk dan apakah sudah membentuk seperti huruf “O”, dengan pensil bersandar di jari ketiga atau keempat. Pergelangannya harus rileks, tidak melengkung pada satu posisi (seperti biasa terjadi pada anak yang kidal). Pensil yang pendek lebih mudah digenggam oleh anak karena bisa lebih seimbang dan tidak repot seperti pensil yang kepanjangan.
* Mulai dari atas
Dorong anak Anda untuk membuat tulisan dari atas ke bawah. Akan lebih rapi daripada dari bawah ke atas. Alur vertical atau diagonal akan lebih mudah untuk menulis daripada bentuk diagonal atau kurva. Begitu pula huruf besar E, T, atau F mungkin akan lebih sederhana sebagai awal daripada A atau M.

ditulis oleh Lianneke Gunawan dari berbagai sumber
www.duniabelajar.net

LAPORAN HASIL PROYEK KELOMPOK


.

untuk melihat laporan hasil proyek kami klik disini..

Sinopsis Novel : NOVEL NEGERI 5 MENARA ; tugas individu 3


.






Apa yang akan kamu lakukan jika keinginan kamu untuk meraih cita-cita ditentang orang tua ??
Apa yang kamu rasakan ketika menjalani kehidupan yang tidak sesuai dengan keinginanmu ??
Dan mana yang akan kamu pilih antara keinginan diri sendiri atau pilihan orang tua ??

Novel ini akan menjawab apabila menjalani pilihan orang tua dengan ikhlas dan sepenuh hati maka semua akan berakhir indah dan kebahagian untuk kita.

Novel ini bercerita tentang perjalanan seorang anak bernama Alif. Alif adalah anak desa yang ditinggal di Bayur , kampung kecil di dekat Danau Maninjau Padang, Sumatera Barat. Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri diPadang yang akan memuluskan langkahnya untuk kuliah dijurusan yang sesuai. Namun amaknya (ibunya alif) tidak setuju dengan keinginan alif untuk masuk SMU, ibunya ingin alif menjadi Buya Hamka dan melanjutkan sekolah ke pondok pesantren.
Karena alif tidak ingin mengecewakan harapan orang tua khususnya ibu, alif pun menjalankan keinginan ibunya dan masuk pondok. Atas saran dari pamannya dikairo alif kecil pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok yang ada di Jawa Timur : PONDOK MADANI. Walaupun awalnya amak berat dengan keputusan Alif yang memilih pondok di Jawa bukan yang ada di dekat rumah mereka dengan pertimbangan Alif belum pernah menginjak tanah diluar ranah minang , namun akhirnya ibunya merestui keinginan Alif itu.
Awalnya Alif setengah hati menjalani pendidikan dipondok karena dia harus merelakan cita-citanya yang ingin kuliah di ITB dan menjadi seperti Habibie. Namun kaliamat bahasa Arab yang didengar Alif dihari pertama di PM (pondok madani )mampu mengubah pandangan alif tentang melanjutkan pendidikan di Pesantren sama baiknya dengan sekolah umum. " mantera" sakti yang diberikan kiai Rais (pimpinan pondok ) man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dan Alif pun mulai menjalani hari-hari dipondok dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Di PM Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan si jenius Baso dari Gowa, Sulawesi. Ternyata kehidupan di PM tidak semudah dan sesantai menjalani sekolah biasa. Hari-hari Alif dipenuhi kegiatan hapalan Al-Qur'an, belajar siang-malam, harus belajar berbicara bahasa Arab dan Inggris di 6 Bulan pertama. Karena PM melarang keras murid-muridnya berbahasa Indonesia, PM mewajibkan semua murid berbahasa Arab dan Inggris. Belum lagi peraturan ketat yang diterapkan PM pada murid yang apabila melakukan sedikit saja kesalahan dan tidak taat peraturan yang berakhir pada hukuman yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya. Tahun-tahun pertama Alif dan ke 5 temannya begitu berat karena harus menyesuaikan diri dengan peraturan di PM.
Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada saat ujian, semua murid belajar 24 jam nonstop dan hanya beberapa menit tidur. Mereka benar-benar harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Namun disela rutinitas di PM yang super padat dan ketat. Alif dan ke 5 selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dibawah menara mesjid , sambil menatap awan dan memikirkan cita-cita mereka kedepan. Ditahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih berwarna dan penuh pengalaman menarik. Di PM semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga yang harus saling tolong menolong dan membantu. Semua terasa begitu kompak dan bersahabat, sampai pada suatu hari yang tak terduga, Baso , teman alif yang paling pintar dan paling rajin memutuskan keluar dari PM karena permasalahan ekonomi dan keluarga.
Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk menamatkan PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika.
Novel ini benar-benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil, bahwa dimana ada usaha disitu ada jalan. Dan ikhlaslah dalam menjalani apapun yang ada dikehidupan kita, niscaya usaha dan keikhlasan hati akan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Buku ini juga mengajarkan saya untuk : jangan pernah meremehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Inilah sedikit sinopsis dari saya tentang Novel Negeri 5 Menara, semoga dapat menjadi pertimbangan anda untuk membaca dan merasakan aura semangat pantang menyerah setelah membaca Novel ini.

Medan, 8 Maret 2010
Qisty Anindiati S
091301019



Atas kritik dan Saran anda atas sinopsis saya tentang Novel ini harap beri komentar dibawah..

Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran; Tugas Individu 3


.

A. Media Pembelajaran dalam Pendidikan

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Maka, media pembelajaran tidak terlepas dari dunia psikologi pendidikan yamg mempelajari tentang pengajaran dan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan – pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.

Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :
1. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.
2. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.
3. Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.
4. Televisi
5. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.
6. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.
2. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.
4. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.


Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

Daftar Pustaka:

http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/

http://wijayalabs.blogspot.com/2007/11/media-pembelajaran.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/

http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/04/pembelajaran-menurut-aliran-kognitif_7619.html

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15693.0




B. Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran


Dasar Pemikiran

Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan sumberdaya manusia yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan di masa depan. Melalui pendidikan, sumberdaya manusia yang bersifat potensi diaktualisasikan hingga optimal; dan seluruh aspek kepribadian dikembangkan secara terpadu.
Kehadiran teknologi merupakan suatu keniscayaan dalam pendidikan khuusnya dalam pembelajaran dimana sekarang dan masa yang akan datang. Mengintegrasikan teknologi kedalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan kompetensi pengajar dalam mengajar dan meningkatkan mutu belajar peserta didik.

Manfaat teknologi dalam pembelajaran antara lain :
1. Pengajar dan peserta didik mampu mengakses teknologi
2. Pengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan tenologi, tujuannya untuk meningkatkan kualitas professional dan kompetensi.
3. Tersedia materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna (meaningful)
(Munir, 2008)

Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.

Definisi Teknologi Pembelajaran

Rumusan tentang pengertian Teknologi Pembelajaran telah mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah dan perkembangan dari teknologi pembelajaran itu sendiri. Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang Teknologi Pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan Teknologi Pembelajaran.

Definisi Association for Educational Communications Technology (AECT) 1963
“ Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain, dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan :
(a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar;
(b) penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal.”

Kawasan Teknologi Pembelajaran

1. Kawasan Desain
Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain bermula dari gerakan psikologi pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori pembelajaran berprogram (programmed instructions).
Kawasan Desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu :
(1) Desain Sistem Pembelajaran;
(2) Desain Pesan;
(3) Strategi Pembelajaran;
(4) Karakteristik Pembelajar.

2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi :
(1) teknologi cetak;
(2) teknologi audio-visual;
(3) teknologi berbasis komputer; dan
(4) teknologi terpadu.
Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses yang bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada perubahan kawasan.

3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.

4. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media.

5. Kawasan Penilaian
Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup :
(1) analisis masalah;
(2) pengukuran acuan patokan;
(3) penilaian formatif; dan
(4) penilaian sumatif .

Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian program, proyek , produk. Penilaian program – evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.

Peran Teknologi dalam Pendidikan

Teknologi sebagai salah satu media yang mempermudah kita dalam dunia pendidikan. Hal ini sangat berperan penting, terutama dalam memajukan mutu pendidikan pada masa sekarang ini.
Peran teknologi dalam pendidikan antara lain :
1. Sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
2. Sebagai infrastruktur pembelajaran
3. Sebagai sumber bahan belajar
4. Sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
5. Sebagai pendukung manajemen pembelajaran
6. Sebagai sistem pendukung keputusan
(Munir, 2008)

DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/

http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/

http://bocah.moratmarit.com/2009/08/definisi-pengertian-teknologi.html

http://blog.unila.ac.id/zikwan/2009/09/03/kajian-terhadap-definisi-teknologi-pendidikan-dan-teknologi-kinerja/

http://teknopendidikan.wordpress.com/2008/09/01/teknologi-pendidikan-sebuah-pengantar/

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung: Alfabeta


C. Psikologi Pendidikan dan Ragam Model Pembelajaran


1. Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.

Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung.

Ciri-ciri pembelajaran langsung :
a. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasdil belajar.
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendunkung berlangsung dan berhasilnya
pembelajaran.

Contoh-Contoh Model Pembelajaran Langsung
1. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
2. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuik mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah utnuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas).

Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

1). Siswa belajar dalam kelompok, produktif mendengar, mengemukakan pendapat, dan
membuat keputusan secara bersama
2). Kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah
3). Jika dalam kelas terdapat siswa- siswa yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama, budaya,
dan jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam setiap kelompok pun terdapat
terdapat ras, suku, agama, dan jenis kelamin yang berbeda pula.
4). Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada kerja perorangan.

Contoh-Contoh Model Pembelajaran Kooperatif
1. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan
masalah.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html

http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/

http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/01/penerapan-model-pembelajaran-berbasis-mencari-informasi-dalam-keterampilan-menulis-karangan-argumentasi/

http://nilaieka.blogspot.com/2009/04/macam-macam-metode-pembelajaran.html

http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/



Anggota kelompok :
Hana Zafirah Ardani (09-009)
Qisty Anindianti S(09-019)
Farah Oktamurdiantri (09-085)



testimonial :
kuliah hari ini benar-benar menyita waktu dan tenaga cukup extra. saya dan teman-teman kelompok harus saling berbagi tugas untuk mengerjakan bagian per bagian agar bisa selesai ditengat waktu yang ditetapkan. lalu mendiskusikan hasil searching baik di internet maupun di buku.
bisa dibilang tugas ini melelahkan namun menyenangkan, disini kami belajar berburu dengan waktu untuk secepat mungkin mengerjakan tugas ini, namun dengan tidak mengabaikan isi dari kesimpulan kami.
dan selama saya belajar di Psikologi tugas ini adalah tugas yang paling menantang dan tugas tercepat yang saya kerjakan secara berkelompok.mudah-mudahan dengan tugas ini saya bisa mengembangkan e-learning saya lebih baik lagi.

Proposal Proyek Kelompok


.

Untuk melihat proposal kami dapat klik disini

MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SECARA EFEKTIF DI DUNIA PENDIDIKAN : tugas 2


.

A. Dunia E-learning

E-learning adalah suatu metode pembelajaran yang mengunakan sistem teknologi sebagi media pembelajarannya. E-learning merupakan metode pembelajaran baru yang saat ini digunakan oleh hampir setiap negara untuk dunia pendidikan. Bagi Indonesia sendiri merupakan metode pembelajaran yang termasuk baru. Dalam E-learning itu sendiri pengajar dan pesarta didik tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan pembelajaran itu. Jadi e-learning bisa di gunakan dimana saja dan kapan saja tanpa mengenal waktu dan tempat.
E-learning memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menerapkan metode pembelajarannya. Maka dari itu teknologi informasi secara efektif menyediakan dan membantu interaksi antara pengajar dan peserta didik dalam mengefisiensikan dan mengefektifkan pembelajaran. Dengan teknologi informasi, e-learning dapat dimanfaatkan untuk menyediakan bahan ajar dan menyimpan intruksi pembelajaran yang dapat diakses murid kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Dilihat dari sudut positif e-learning memiliki banyak kelebihan yang dapat digunakan didunia pendidikan, seperti berikut :

1. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi peserta didik karena kemampuannya dapat berinteraksi langsung dengan pengajar.
2. Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang (Retention Of Information ) terhadap ilmu yang disampaikan.
3. Mempermudah adanya proses tranfer ilmu dan informasi dalam komunitas on-line, sehingga apabila ada kekurangpahaman bisa saling bertukar pikiran.
4. Administrasi dan pengurusan yang terpusat.
5. Menghemat dan mengurangi biaya pendidikan .
6.Pembelajaran menggunakan internet membuat perhatian terfokus dan tertuju pada peserta didik. Peserta didik menjadi mandiri untuk mengali dan menyaring infomasi pengeahuan yang didapat.
(Munir, 2008 hal : 205).
Sebenarnya E-learning diciptakan semata-mata untuk membantu dan mempermudah proses pengajaran dan pembelajaran di dunia pendidikan. Selayaknya kita memnafaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan sekarang ini.

B. Peran Ubiquitous Computing di Dunia Pendidikan

Ubiquitous computing adalah teknologi yang telah berkembang sekarang akan didistribusikan ke lingkungan, sehingga pengguna teknologi sekarang dapat menggunakan teknologi kapan saja dan dimana saja ( komputer dimana-mana) . Ubiquitous computing diprediksi akan berkembang beberapa tahun lagi, mengingat kebutuhan manusia akan teknologi begitu besar. Saat ini teknologi yang berkembang adalah era Komputer Pribadi (PC) dimana setiap orang memiliki komputer pribadi masing-masing. Ubiquitous computing berupa perangkat baru yang kecil,portable, mobile dan murah. Ubiquitous computing diharapkan akan membantu mengembangkan pendidikan dengan lebih baik lagi melalui teknologi yang berkembang. Komputer baru ini mungkin lebih cocok untuk pendidikan keimbang Komputer personal sebab mampu menyediakan perangkat lebih banyak dari komputer desktop. Karena harganya yang relative murah, murid pun dapat membawa perangkat komputer ini ke lapangan untuk membantu menyelesaikan tugas mereka dan juga bisa dibawa pulang. Mereka bisa meningkatkan kemampuan dan memudahkan pengguna tanpa dibatasi lokasi dan waktu. ( Bitter & Pierson, 2002, _ Santrock hal 500 ).

C.Menerapkan Ubiquitous Computing Dengan Metode E-learning


Pendidikan saat ini terus berkembang seiring dengan majunya teknologi yang ada. Pendidikan sekarang bukan lagi hanya sekedar bertatap muka antara pengajar dan peserta didik. Melainkan sudah berbasis e-learning, metode belajar yang sudah menerapkan teknologi untuk memfasiliasi perangkat pendidikan. Salah satu perangkat penunjang e-learning adalah ubiquitous computing, dimana perangkat ini menyediakan fasilitas komputer yang murah, efektif, mobile dan dapat dibawa kemana pun dan dikerjakan kapan pun oleh penggunanya. Ubiquitous computing sangat cocok dengan metode e-learning karena memudahkan antara pendidik dengan peserta untuk menerapkan proses belajar mengajar yang efisien, efektif, murah, mudah dan dapat dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Bahkan menggunakan ubiquitous computing ini proses belajar dapat dilakukan denagn keadaan jarak yang jauh sekalipun.( Munir, _ hal; 216 ). Pengajar dapat memberikan materi belajar beserta tugasnya melalui internet dan pesera didik dapat mengases informasi materi belajar beserta tugasnya juga melalui internet. Peserta didik juga bisa berbagi informasi dan sharing dengan peserta didik lain untuk mengerjakan tugas dan mendiskusikan materi yang tidak dipahami. Proses ini biasa dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan adanya ubiquitous computing.
Namun yang perlu diingat adalah metode e-learning harus berpusat pada peserta didik ( student centered learning ) bukan pada pengajar ( teacher cantered learning). Diharapkan metode e-learning ini peserta didik menjadi mandiri tanpa mengalami kesulitan dan memahami materi belajar yang diberikan, sehingga pengajar tidak perlu menjelaskan langsung materi belajarnya dan membuat rasa percaya diri peserta didik meningkat seiring dengan diberikan bahan belajar untuk belajar mandiri. ( Munir, hal; 216 )
Sebelum menerapkan e-learning yang menggunakan ubiquitous computing, ada baiknya pengajar menerapkan penggunaan teknologi dikelas terlebih dahulu agar metode e-learning dapat berjalan secra efektif dan bermanfaat. Penggunaan dan memilih teknologi dikelas adalah sebagi berikut:
1.Pilih Teknologi dengan tujuan untuk membantu murid melakukan explorasi aktif, menyusun, dan me-retrukturisasi informasi.
2.Cari cara untuk menggunakan teknologi sebagai bagian dari pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran dunia nyata.
3.Pilih teknologi yang menyajikan model posiif bagi murid.
4.Keahlian pengajaran pengajar amat penting, terlepas dari teknologi yang pengajar pakai.
5.Teruskanlah mempelajari teknologi dan tingkatkan pengetahuan dan kompetensi dibidang teknologi.
( Collins dkk, 1996_ Santrock hal ; 501)

Metode e-learning dan ubiquitous computing harus digunakan secara efekif guna menghasilkan proses belajar-mengajar yang diinginkan. Pengajar dan peserta didik harus berperan aktif dan memiliki kemampuan dan kemauan dalam memanfaatkan metode e-learning yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock,John W . 2008. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Munir, Dr,. M.IT .2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Minggu, 21 Februari 2010

Qisty Anindiati. S
0901301019

Cerpen diskusi kelompok : tugas diskusi 2


.

Pak Mardi memelihara dua ekor ayam. Ada seekor ayam yang bertelur disebuah peternakan dan ayam biru tersebut menghasilkan 19 telur dan setengahnya busuk. Pak Mardi murung karena kegagalan tersebut sehingga tidak memperhatikan ayam yang satunya lagi.
Sampai suatu hari, seekor ayam yang lepas dari kandang Pak Mardi berlari ke rumah Tina yang memeliki 10 ekor kucing. Pak Mardi semakin murung. Maka dua hari setelah kejadian itu, Pak Mardi berkata kepada anaknya, "Ayah ingin beternak ikan, maka kemarin Ayah membeli 18 telur ikan."

nama kelompok :
(09-009) Hana Zafira

(09-019) Qisty Anindiati S

(09-085) Farah Oktamurdiantri

MY TESTIMONIAL
Banyak hal yang bisa saya petik dari games kemarin, saya sangat terkesan dengan ide dari dosen kami yang mengadakan dan memfasilitasi games yang unik dan keren kemarin..
beberapa pelajaran yang bisa saya ambil yaitu saya dan teman-teman se tim kami menjadi kreatif dan timbul ide- ide difikiran kami mana kala harus mengabungkan 3 kalimat yang berbeda-beda di jadikan satu paragraf yang harus kami fikirkan bagaimana 3 kata itu saling menyambung ( berhubungan ) satu sama lain..
hal lain yang bisa saya ambil, kami menjadi kompak satu sama lain menutupi kekurangan dan kelemahan teman setim. kami juga belajar menjadi orang yang tidak egois, menerima dan mendengarkan pendapat orang lain walaupun kadang pendapatnya itu tidak masuk akal..
dengan adanya games yang diselenggarakan kemarin, selain kami tidak "mengantuk" juga mengajarkan kami untuk berani berkreasi, makin kreatif dan semakin terciptanya rasa keberkawanan yang erat..

MANFAAT BLOG & EMAIL : tugas diskusi 1


.

Dengan dibuatnya blog dan email sebagai bagian media pembelajaran dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan membuat para mahasiswa lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Selain itu dengan blog dan email mahasiswi lebih mengetahui teknologi dan tidak “gaptek” lagi menghadapi era globalisasi yang mana dizaman sekarang sudah lebih dipermudah dengan fasilitas teknologi yang telah ada. Mahasiswa yang tadinya tidak tahu bahkan tidak mengenal blog menjadi lebih maju dan tahu tentang teknologi yang ada sekarang, karena dengan adanya blog dan apabila mata kuliah psikologi pendidikan ini berakhir maka mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan bakat mereka dengan menjadikan blog sebagai ladang usaha bisnis,contohnya.
Dengan ditugaskannya untuk memiliki blog serta e-mail, mahasiswa diajarkan untuk memahami hal-hal berikut :
a. Learning to know
Para mahasiswa diharapkan untuk dapat mengetahui tentang manfaat blog dan e-mail dalam pembelajaran, terutama pada zaman dimana teknologi sedang berkembang maju.
b. Learning to do
Belajar untuk membuat blog dan e-mail sebagai media untuk pembelajaran atau untuk keperluan lainnya.
c. Learning to live together
Dengan adanya blog atau e-mail, mahasiswa bisa saling berbagi informasi dengan temannya yang lain serta menjadikannya sebagai media untuk bertukar pikiran.
d. .Learning to be
Menjadikan blog dan e-mail menjadi bagian dari hudup mahasiswa sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupannya dan lingkungannya.
Penggunaan blog dan e-mail sebagai bagian dari metode pengajaran merupakan bagian dari salah satu pendekatan teknologi didunia pendidikan yaitu Integrating Approach. Pendekatan ini ditandai dengan adanya fasilitas-fasillitas yang mendukung pengguanaan teknologi. Pada pendekatan ini juga ditandai dengan penggunaan kurikulum yang menggabungkan dunia teknologi denga pendidikan.
Sebagai mahasiswa, tentu saja kami menganggap dan kami menyambut adanya blog dan e-mail dengan respon yang positif karena kami juga menyadari pentingnya penggunaan teknologi sebagai bagian dari hidup, dimulai dari pembuatan blog dan e-mail. Tentu saja tidak semua orang beranggapan sama. Tapi ini adalah suatu langkah yang bisa membuat kita semakin sadar akan pentingnya teknologi pada saat seperti ini.

Nama kelompok : 09-009 (Hana Zafirah Ardani) 09-019 (Qisty Anindiati) 09-085(Farah Oktamurdiantri)

BOLOS SEKOLAH UNTUK CHATTING DAN BROWSING DIWARNET ( warung internet ) : tugas 1


.

A. Dunia Internet

Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung diseluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid. Pada kenyataannya internet mengandung informasi yang lebih baru ketimbang buku teks. ( Santrock_ hal:494).

Internet adalah media penyebaran informasi elektronik yang paling murah dan cepat, bayangkan saja dalam beberapa menit saja kita dapat memperoleh informasi baru ter up-to date hanya dengan mengeluarkan sedikit uang. Penggunaan internet didunia pendidikan menjadi metode baru sarana komunikasi yang sangat handal dan sangat bermanfaat bagi kepentingan para peneliti,guru, dan peserta didik. Sehingga penggunaan internet harus lebih dioptimalkan untuk kepentingan dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran. (Munir_ hal:196).

B. Pengaruh Positif dan Negatif Internet Bagi Pelajar

Dewasa ini pengaruh internet sudah mewabah ke seluruh aspek kehidupan. Hampir semua kalangan sudah mengenal dan menggunakan internet. Tidak terkecuali saya sendiri merasakan pengaruh internet yang cukup besar bagi kehidupan saya. Saya mengenal dunia internet saat duduk di bangku SMA. Saat itu guru TIK ( teknologi informasi dan komunikasi ) memberikan kami satu pelajaran berisi tentang alat komunikasi dan informasi baru yang lebih canggih dari radio, televisi dan handpone sekalipun yaitu internet. Melalui teori ia menjelaskan pada kami apa itu internet, bagaimana bentuk internet, dan hal lainnya tentang internet. walaupun pada saat itu hanya berupa teori ( belum masuk jaringan internet kesekolah ) namun sedikit banyaknya saya sudah mulai mengenal internet.
Internet ternyata lebih dari sekedar alat komunikasi dan informasi biasa, internet bahkan merupakan alat teknologi baru yang memberikan semua hal yang dibutuhkan setiap orang, baik komunikasi, informasi maupun rezki sekalipun. Internet merupakan jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia ( Kitao,1998¬_ Munir, hal 195).
Saat ini bahkan internet menjadi metode pembelajaran baru di sekolah-sekolah maupun di universitas yang diberikan kepada murid-murid dan mahasiswa. Guru maupun dosen menjadikan internet alat teknologi yang menunjang fasilitas untuk para siswa/i nya.
Namun sayangnya ada beberapa masalah yang disebabkan internet akibat dari penggunaannya yang tidak tepat. Beberapa murid ada yang menyalahgunakan penggunaan internet untuk hal yang tidak baik dan digunakan pada waktu yang tidak tepat. kenyataannya Ada beberapa murid yang membolos sekolah ( cabut) dengan pergi dan duduk-duduk berlama-lama di warnet ahanya untuk sekedar chatting dan browsing gambar-gambar dan film pornografi. Hal ini pernah saya jumpai di warnet dekat rumah saya, saat itu saya ada tugas kuliah dan deadline dikumpul besok. Tugas itu mengharuskan saya mencari data-data yang hanya ada diinternet, kebetulan saat itu modem saya sedang rusak dan tidak bisa dipakai. Mau tak mau saya harus kewarnet demi tugas ini. Saat memasuki warnet tersebut saya begitu kaget dan heran karena disana ada begitu banyak anak sekolah berpakaian SMP & SMA, padahal saat itu pukul 9 pagi yang selazimnya anak-anak sekolah itu ada di sekolahnya masing-masing. Yang lebih membuat saya semakin kaget adalah saya menjumpai bahwa ada tawa sepasang siswa dan siswi SMA yang duduk di ruangan komputer ( di warnet biasanya dibagi bersekat-sekat untuk tempat komputer ). Yang ada dalam fikiran saya adalah mengapa sepasang anak sekolah berada disatu ruangan kecil sambil browsing internet ? . apa yang mereka lihat sampai mereka tertawa seperti itu ?dan yang pertanyaan paling besar dibenak saya adalah mengapa mereka tidak sekolah dan malah “ nongkrong” diwarnet ? . Sekiranya ada banyak lagi kasus-kasus mengenai penyalahgunaan internet dikalangan pelajar sekolah. Pernah juga ada kasus seorang siswi SMA di Jawa menjadi korban penculikan akibat menggunakan situs facebook dan berteman dengan laki-laki yang ternyata adalah penculik dan pemerkosaSeharusnya hal ini tidak perlu terjadi apabila peran pendidik dan orang tua lebih intensif lagi dalam memberikan wawasan kepada murid tentang internet.

C. Tindakan Yang Seharusnya Dilakukan

Untuk menjegah tindakan ini agar tidak terjadi lagi dikalangan pelajar adalah adanya pengawasan ketat dari sekolah maupun orang tua murid sendiri. Teknologi tercipta adalah untuk mempermudah kita dalam mengerjakan sesuatu yang tadinya sulit dilakukan sekarang dengan adanya teknologi semua semakin mudah diselesaikan. Namun ternyata yang diambil manfaatnya oleh para pelajar mengenai teknologi khususnya Internet yaitu hal yang membuat mereka asyik, senang dan istilahnya “ mengambil enaknya” saja. Para pelajar yang rata-rata masih muda dan labil sulit menahan keinginan mereka untuk tahu segalanya tentang internet, karena pada dasarnya diusia seumuran mereka adalah usia ingin tahu dan suka dengan hal-hal baru. Akibat dari kasus-kasus yang tejadi pada pelajar membuat beberapa kalangan menyalahkan internet sebagai teknologi yang merusak dan tidak efektif. Seperti di sebuah pesantren di Jawa, mereka mengharamkan internet khususnya situs facebook ,twitter ,dan chatting YM untuk murid-murid mereka, dengan alasan ketiga situs ini merusak dan tidak baik digunakan oleh-murid-muridnya.. Yang seharusnya disalahkan adalah penggunanya yang tidak mampu menggunakannya sebagai hal positif malah melakukan hal yang negatif. Saya sendiri adalah pengguna aktif internet dan beberapa situs-situs didalamnya, dan kenyataannya sampai saat ini saya masih dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa pada saya akibat menggunakan internet. kasus-kasus diatas terjadi adalah akibat penyalahgunaan intetnet oleh pengguna yang tidak dapat memilih mana yang baik dan tidak baik.

Disinilah peran pendidik dan orang tua harus lebih aktif memberikan informasi dan mengawasi pelajar dan menggunakan internet. peran guru adalah menempatkan penggunaaan internet secra efektif dikelas seperti:

1. Untuk membantu menavigasi dan menginterogasi pengetahuan. karena internet sifatnya dapat diakses dengan cara yang berbeda-beda, maka ajari para murid bagaimana cara yang baik untuk mendapatkan sumber informasi dari internet.
2. Mendorong belajar bersama.beri para pelajar tugas membuat proyek atau diskusi secara berkelompok
3. Menggunakan e-mail. Murid mengunakan e-mail untuk berkomunikasi dengan murid lain disekolah,negara bagian dan negara lain dengan lebih mudah. Mereka dapat saling bertukar informasi yang diperoleh disekolah masing-masing.
4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru. Guru dapat mengakses informasi gratis tentang berbagai topik pendidikan.
( Santrock _ hal ;495)

Peran orang tua adalah mengawasi dan mengatur intensitas anak dalam menggunakan internet. selain orang tua memberikan fasilitas internet dan komputer dirumah juga jangan begitu saja melepas anak tersebut mengakses internet sembarangan. Khususnya orang tua yang memiliki anak lelaki harus lebih aktif dan berhati-hati menjaganya. Karena umumnya anak lelaki lebih berbakat dalam hal teknologi dibanding anak perempuan. peran lingkungan dan pemerintah juga berperan besar dalam mengurangi intensias pelajar untuk mengakses internet pada hal-hal yang tidak baik. Seperi; warnet seharusnya tidak memberikan izin kepada para pelajar untuk berinternet di jam sekolah dan warnet menutup situs-situs yang tidak baik agar tidak dibuka oleh pelajar. Dan peran pemerintah adalah mengawasi warnet-warnet yang mengakses dengan bebas situs porno, juga pihak keamanan harus lebih aktif menjaring para pelajar yang berkliaran dijalan di jam sekolah.
Berbagai perhatian kecil yang diberikan orang tua, guru, lingkungan dan pemerintah dalam mengawasi dan memberikan informasi akan membuat para pelajar lebih bertanggungjawab dan terarah dalam menggunakan internet. internet akan memberikan banyak manfaat bagi siapa saja yang menggunakannya dengan tujuan baik dan juga internet akan memberikan banyak hal yang buruk bagi siapa saja yang mengunakn dengan tujuan yang buruk.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John. W. 2008. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Munir,Dr,. M.IT.2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.



Minggu, 07 Februari 2010

Qisty Anindiati. S
0901301019

belajar posting pakai blog..


.

pertama kali ngerasain pakai blog..
selama ini cuma denger-denger aja orang pada pakai blog, tapi belum mau gunain karena ngerasa belum kebutuhan...

walaupun sekarang ini pakai blog juga karena tuntutan tugas, mudah-mudahan dengan mulai pakai blog ini jadi lebih berteknologi dan ga ketinggalan..

Wise Words

Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school - Albert Einstein

Do you want sharing with me..

let's coment my blog.. hehehehe ^^

About Author

Thank you for your attention..

Pages