Archive for Februari 2011

PENDIDIKAN ORANG DEWASA : tugas 2


.

Seberapa penting perencanaan pendidikan dan rancangan pengajaran diterapkan di pendidikan orang dewasa (Andragogi ) ? dan apa yang akan terjadi jika perencanaan pendidikan dan rancangan pengajaran hal itu tidak diterapkan di Andragogi ??

Jawab

Rancangan pendidikan diIndonesia mengenai Pendidikan Orang dewasa (Andragogi) masih minim, karena di Indonesia sendiri masih memilki persepsi bahwa pendidikan orang dewasa lebih mengarah pada pendidikan luar sekolah atau pendidikan masyarakat. Yang dimaksudkan adalah pendidikan orang dewasa masih dianggap tidak resmi (karena hanya berupa pelatihan) maka di asumsikan bahwa tidak perlu adanya peraturan atau prinsip-prinsip yang mengatur kurikulum pendidikan orang dewasa.

Tentu saja anggapan tersebut tidak tepat. Pendidikan orang dewasa tetap memerlukan kurikulum dan perencanaan program pendidikannya. Perencanaan pendidikan orang dewasa penting untuk diadakan dan dikembangkan di Indonesia agar pendidikan orang dewasa dapat benar-benar membantu dalam pemerolehan pendidikan bagi orang dewasa.

Untuk membahas perencanaan pendidikan orang dewasa dapat digunakan pendekatan perencanaan pendidikan luar sekolah atau pendidikan masyarakat. Perencanaan pendidikan tidak lengkap jika tidak disertai dengan rancangan pembelajaran, sebab kedua hal itu merupakan pondasi kuat bagi pembentukan kurikulum pendidikan orang dewasa. Perencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran orang dewasa diperlukan agar proses pendidikan dan pembelajaran orang dewasa dapat berjalan sesuai prisip-prinsip pendidikan orang dewasa.

Komponen perencanaan pendidikan orang dewasa menurut Rahman (1989) ada 8 yang bisa diterapkan yaitu :

1. Peserta didik
2. Tujuan belajar
3. Sumber belajar
4. Kurikulum
5. Organisasi pelaksana
6. Kondisi masyarakat setempat
7. Kemanfaatan langsung
8. Struktur organisasi

Sedangkan rancangan pengajaran menurut Dick & Carey(1985) dan Hannum & Briggs (1984) dalam Munandir (1987) yang dapat diterapkan guna sebagai pendamping ataupun pelengkap perencanaan pendidikan orang dewasa ada 10 yaitu :

1. Identifikasi tujuan umum pengajaran
2. Melakukan analisis pengajaran
3. Identifikasi tingkah laku masukan dan cirri peserta didik
4. Merumuskan tujuan performansi
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pengajaran.
7. Mengembangkan dan memilih materi pengajaran
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pengajaran dan
10. Merancang dan melakukan evaluasi sumatif.

Dari beberapa keterangan diatas, dapat dilihat bahwa untuk mengembangkan dan membangun pendidikan orang dewasa maka diperlukan perencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran, agar apa yang kita harapkan bagi perkembangan pendidikan orang dewasa khususnya di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang semestinya.

Dan bagaimana jika kedua hal itu tidak diterapkan di Andragogi ?. tentu saja hal pertama yang terjadi adalah tidak tercapainya prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa yang sesuai. Selanjutnya pendidikan yang diterapkan selama ini tidak akan terprogram dengan baik dan hasilnya apa yang diharapkan bagi perkembangan pendidikan orang dewasa tidak akan terwujud. Hal ketiga yang mungkin terjadi orang dewasa yang memperoleh pendidikan orang dewasa nantinya akan sulit menerapkan apa yang sudah diperoleh ke umum, sebab yang diajarkan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.

Daftar Pustaka

Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa : Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Prinsip dan Pendekatan POD : kelompok 3


.

Kelompok 3 :
Hana Zafirah Ardani 09-009

Qisty Anindiati Sitepu 09-019
Farah Oktamurdiantri 09-085


Ilutrasi :
“Dua orang mahasiswa memutuskan untuk tidak mengikuti perkuliahan karena alasan yang tidak jeals. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah begitu mudahnya seorang mahasiswa untuk tidak mnegikuti suatu perkuliahan.”

Hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada kehidupan pendidikan orang dewasa sekarang. Untuk mengetahui penyebab dari kasus seperti ilustrasi di atas, maka kami akan membahas dengan menggunakan beberapa prinsip pendidiikan orang dewasa dan pendekatannya.

Prinsip dalam pendidikan orang dewasa
Salah satu prinsip yang akan dibahas disini adalah keinginan belajar dan minat yang ada pada diri seorang peserta didik. Sekarang ini, rasa ingin belajar merupakan suatu hal yang perlu ditanamkan pada setiap orang. Keinginan belajar merupakan hal yang sangat penting yang dapat meningkatkan efektivitas belajar (Suprijanto, 2007). Keinginan belajar juga dapat mempengaruhi minat untuk mau mengikuti program pembelajaran. Jika kedua hal ini kurang pada diri seorang peserta didik, maka hal yang ada pada ilustrasi diatas dapat terjadi.

Pendekatan dalam pendidikan orang dewasa
Ada banyak pendekatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan orang dewasa. Pendekatan ini dibuat berdasarkan teori-teori pendidikan dan dapaat diaplikasikan untuk kasus-kasus tertentu. Pendekatan yang kami gunakan adalah pendekatan perwujudan diri sendiri (self-actualization approach) yang mana salah satu pendekatannya adalah membantu timbulnya konsep diri yang positif.
Dalam pendekatan ini, diharapkan bahwa pebelajar dapat mengetahui bagaimana dirinya sendiri dan seberapa jauh ia memamndang bahwa dirinya mampu membuat perubahan. Pada pendekatan ini juga fasilitator harus mengetahui apa masalah dalam diri pebelajar itu.
Hubungan antara prinsip dengan pendekatan pada pendidikan orang dewasa dengan ilustrasi kasus

Kami berpendapat bahwa keinginan belajar dan minat pada kedua mahasiswa diatas rendah, maka mereka memutuskan untuk tidak menghadiri perkuliahan tanpa alasan yang jelas. Berdasarkan pendekatan yang kami ambil fasilitator harus menimbulkan usaha dari kedua mahasiswa itu untuk memenmukan konsep diri mereka yang postif karena apabila mereka sudah memutuskan untuk mengambil sebuah mata kuliah, maka sebagai orang dewasa mereka harus bertanggung jawab untuk menghadiri mata kuliah itu. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keinginan dan minat belajar kedua mahasiswa itu agar kedepannya mereka mau menghadiri mata kuliah yang telah dipilih mereka.

PENDIDIKAN ORANG DEWASA : tugas 1


.

Bisakah orang dewasa diajarkan sesuatu yang tidak biasa dia lakukan ataupun tidak disukainya, dan kemudian dapat menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan baru. Mengingat bahwa orang dewasa cenderung melakukan berdasarkan pengalaman mereka ?

Jawab

Menurut hukum belajar menurut buku Pendidikan Orang Dewasa bahwa salah satu unsur hukum belajar adalah keinginan belajar dan hukum asosiasi, dimana yang dimaksud keinginan belajar adalah rasa tertarik terhadap sesuatu objek (disukai) atau dapat disebabkan oleh adanya kebutuhan terhadap suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Sedangkan yang dimaksud hukum asosiasi adalah belajar dengan menghubungkan ide atau fakta dengan ide atau fakta lain cenderung dapat menghasilkan ingatan yang lebih permanen daripada apabila tidak menghubungkannya. Contoh seseorang yang menghubungkan apa yang sedang ia pelajari dengan sesuatu yang ia senangi atau hargai sebelumnya.

Hal ini dimaksudkan yaitu kita biasanya akan memiliki keinginan belajar ketika kita menyukai dan tertarik terhadap pelajaran itu maka kita akan memiliki keinginan untuk mempelajarinya, Namun ketika ia tidak tertarik dan atau tidak menyukainya maka ia juga tidak akan ingin mempelajarinya, sebab motivasi untuk mempelajari hal yang tidak disukainya tidak ada. Kalaupun ada hal itu menjadi paksaan bagi dirinya yang sebenarnya tidak berkeinginan mempelajari hal itu.

Sementara itu pada hukum asosiasi cirri utamanya adalah bahwa ide atau pengalaman baru akan menimbulkan emosi, jika dihubungkan dengan ide atau pengalaman nyata sebelumnya. Sehingga orang dewasa akan cenderung menghubungkan sesuatu yang ia pelajari dengan pengalaman yang sudah pernah ia alami sebelumnya. Mereka juga cenderung hanya akan mempelajari hal-hal yang mereka sukai atau senangi, karena mereka akan sulit mempelajari sesuatu yang baru apalagi jika mempelajari hal-hal yang tidak disukainya, dan mereka akan malas untuk mengulang dari awal lagi untuk sesuatu yang baru dan tidak disukainya.

Umumnya kebanyakan orang akan mempelajari segala sesuatu berdasarkan minat dan keinginan (motivasi) yang kuat untuk belajar, Begitu juga dengan orang dewasa. Mereka tidak akan mau terlalu bersusah-susah memaksakan diri untuk sesuatu yang mereka tidak suka dan tidak biasa dilakukan. Hal ini tentu saja membuat mereka beranggapan dengan banyaknya pengalaman dan ilmu-ilmu yang sudah mereka pelajari selama ini dan juga permasalahan, beban, dan tanggung jawab hidup yang mereka tanggung mereka akan malas dan enggan untuk menambah permasalahan (problem) baru dengan mempelajari semua itu.

Namun hal ini sebenarnya dapat diatasi, bagi orang dewasa kebanyakan membentuk kebiasaan baru bukanlah hal yang gampang namun juga bisa diatasi. Cara yang biasa dilakukan untuk membentuk kebiasaan baru antara lain :

1. Menemukan konsep kebiasaan baru

2. Memulai dengan kemauan yang kuat

3. Jangan membiarkan pengecualian sampai kebiasaan baru benar-benar berakar

4. Melakukan latihan pada setiap kesempatan

5. Melakukan latihan sesempurna mungkin

6. Mengatur situasi sehingga menyenangkan

7. Pembentukan kebiasaan baru seyogianya dari dorongan diri sendiri.

Contohnya membentuk kebiasaan baru pada mereka yang jarang olahraga untuk melakukan olah raga setidaknya dua kali dalam seminggu dengan melakukan lari pagi. Bagi mereka yang tidak suka akan malas melakukannya namun karena kebiasaan ini membawa kebaikan dapat kita lakukan dengan aturan-aturan pembentuk kebiasaan baru, agar rutinitas lari pagi ini menjadi kebiasaan baru yang baik.


Daftar Pustaka

Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa : Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wise Words

Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school - Albert Einstein

Do you want sharing with me..

let's coment my blog.. hehehehe ^^

About Author

Thank you for your attention..

Pages