Penyempurnaan UAS : DINAMIKA PSIKOLOGI BELAJAR


.



CERITA SINGKAT PERJALANAN PSIKOLOGI BELAJAR

Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks (Gredler, 2011).  Sedangkan psikologi belajar adalah bidang ilmu psikologi yang memperlajari bagaimana proses belajar terjadi pada tiap-tiap individu. Kenyataan bahwa cara belajar setiap individu berbeda-beda memang benar adanya, kita menyadari bahwa setiap individu tidak akan sama proses belajarnya dengan individu lain. Hal ini tentunya berkaitan dengan kapasitas memori, kemampuan belajar dan prilaku lainnya berkaitan dengan penerimaan proses belajar.
Selama saya mengikuti kelas psikologi belajar ini saya menyadari banyak hal mengenai dinamika belajar dan fenomena-fenomena apa saja yang terjadi selama belajar. Dalam belajar kita banyak menghasilkan perilaku yang mendukung proses belajar itu sendiri, seperti yang diungkapkan dalam teori behaviorisme yang memiliki 3 asumsi dasar yaitu :
1.      Yang menjadi focus studi seharusnya adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kejadian mental internal atau rekonstruksi verbal atas kejadian. Yang mana jika dikaitkan dengan proses belajar yang saya dapati dikelas berupa perilaku langsung yang diamati dan ditampilkan secara langsung baik oleh pengajar maupun sesame rekan pembelajar, seperti kejadian ceramah dosen, kreativitas yang ditampilkan murid dan lain sebagainya.
2.      Perilaku harus dipelajari melalui elemen yang paling sederhana (stimuli spesifik dan respons spesifik). Sebagaimana yang telah dialami selama mengikuti kelas psikologi belajar adalah saya mendapat pemahaman baru mengenai bagaimana cara merespon informasi baru, beragumen dan mengutarakan pendapat kita dengan baik.
3.      Proses belajar adalah perubahan behavioral. Suatu respons khusus terasosiasikan dengan kejadian dari suatu  stimuli khusus dan terjadi dalam kehadiran stimuli tersebut. Selama mengikuti kelas psikologi belajar saya menyadari bahwa belajar adalah proses yang unik dan sangat individualis, tidak bisa kita menyamakan cara belajar orang lain dengan kita begitu juga sebaliknya. Namun belajar itu proses yang berkembang tentunya dengan belajar kita harus menghasilkan suatu hal yang lebih baik dan memperoleh hasil yang lebih memuaskan.
Proses belajar tidak lepas dari yang namanya pengkondisian penguatan atau lebih dikenal dengan teori reinforcement positif dan negative yang diuangkapkan oleh skinner (1935). Dalam belajar semua orang pasti memiliki penguatan yang bisa saja datang dari orang lain maupun dari dalam diri sendiri. Penguatan difungsikan untuk menghasilkan perilaku yang diharapkan dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan.  Selama mengikuti mata kuliah psikologi belajar penguatan itu tentunya pernah terjadi dan sering dialami oleh saya dan mungkin semua rekan-rekan yang mengikuti mata kuliah ini.  Penguatan yang dihadirkan dikelas berasal dari pengajar (dosen), teman dan tentunya diri sendiri.
Penguatan yang terjadi seperti dosen memberikan tugas namun saat mahasiswa tidak mengerjakan dengan serius, dosen memberi ultimatum dan menguatkan dengan tidak akan memberi nilai tinggi jika tidak ada perubahan, maka mahasiswa pun akhirnya mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya dan berupaya mengerjakan sesuai ketentuan dosen yang seringnya memberikan batas waktu tertentu pada tugas yang diberikan .  Begitupun dengan penguatan yang muncul dari dalam diri yang sangat menghapkan nilai tinggi maka akan berusaha sebaik mungkin mengerjakan tugas yang telah diberikan sesegera mungkin. Seperti yang diungkapkan oleh skinner bahwa “suatu penguat akan sangat kuat apabila diikuti dengan segera-optimal di dalam hitungan detik (Skinner, 1986), yang maksudnya agar pengubahan perilaku itu efektif, penguatan harus terjadi secara seketika bersamaan dengan berpenguat dan terkait dengan perilaku itu sendiri. 
Didalam penguatan itu sendiri terdapat dua proses utama yaitu variasi (perilaku) dan seleksi berdasarkan konsekuensi. Perilaku yang berbeda dijalankan, namun hanya beberapa diantaranya yang diperkuat oleh efeknya. Penguatan yang terjadi selama kelas psikologi belajar adalah penguatan yang membuat frekuensinya tidak menurun sebab secara tetap menghasilkan perilaku yang diharapkan.
Selain penguatan yang terjadi, metode pembelajaran melalui reward juga sesekali muncul dikelas. Reward pernah diberikan oleh dosen kepada murid atas effort maksimal yang diberikan. Metode ini nyatanya efektif menghasilkan mahasiswa-mahasiswi yang kreatif dan memiliki inovasi yang luas pada ilmu yang dimiliki.
Selama mengikuti mata kuliah psikologi belajar beberapa materi dan teori yang kemudian diaplikasikan melalui tugas-tugas adalah sebagai berikut :
1.      Teori-teori belajar awal
2.      Pengkondisian berpenguat oleh skinner
3.      Perspektif kognitif : pemrosesan informasi
4.      Teori perkembangan psikologi historis Lev s. Vygotsky
5.      Teori kognitif-sosial albert bandura
6.      Kondisi belajar robert gagne
Sebagian besar tugas menghasilkan tulisan yang kemudian diposting oleh mahasiswa di blog masing-masing.  Tulisan ini berisi tentang berbagai macam teori belajar yang diaplikasikan pada hal-hal seperti pengalaman, uraian film,  hasil observasi dan lain sebagainya.  Postingan di setiap blog masing-masing inilah yang kemudian akan diberi penilaian oleh dosen pengampu.
Prinsip belajar sesuai dengan yang diungkapkan oleh Gagne bahwa berbagai macam sifat unik dalam belajar dan manusia melakukan banyak kegiatan dan beragam yang terutama adalah hasil dari belajar (Gagne, 1977). Inti dari kegiatan pembelajaran adalah menyajikan ciri-ciri stimulus, memberikan pedoman belajar, memunculkan kinerja dan memberikan tanggapan atau umpan balik.
Dalam pengaplikasian teori yang diungkapkan Gagne, guna mempermudah kami memahami bagaimana sebenarnya konsep belajar sebenarnya maka beberapa minggu yang lalu kami yang mengikuti mata kuliah psikologi belajar berkesempatan untuk mengobservasi dan mengamati bagaimana proses belajar-mengajar disalah satu SMK di kota Medan yang berkurikulum berbasis HI TECH.  Dari hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan di dapatlah bahwa proses belajar yang di terapkan di SMK tersebut berbeda dengan beberapa sekolah SMK pada umumnya dikota Medan. Sekolah ini menampilkan sesuatu yang berbeda namun tetap mengutamakan pendidikan dimana murid dibebaskan berekspresi dan melakukan apa saja selama dikelas asalkan tetap fokus mengikuti materi pembelajaran.
Proses belajar yang unik inilah yang kemudian diterapkan disekolah dengan tujuan walaupun kegiatan belajarnya berbeda dengan sekolah lainnya yang lebih banyak memiliki keteraturan dan penyampaian informasi yang kadang terlalu banyak, mereka menjadikan sekolah lebih menyenangkan dan sesuai dengan trend yang berkembang saat ini yaitu HI-TECH. Seperti yang diungkapkan Gagne “belajar dapat terjadi baik karena ada maupun tidak adanya kegiatan pembelajaran”.
Selain beberapa teori diatas, terdapat satu teori yang sudah tidak asing lagi dalam dunia belajar yaitu Albert Bandura. Teori Albert bandura mengenai behavioral yang berisi tentang modeling, imitasi dan kognitif. Pengaplikasian teori Bandura ini dilakukan ketika mengerjakan tugas UTS (ujian tengah semester) dimana mahasiswa dibebaskan memilih teori mana yang dapat digunakan untuk pengalikasian projek UTS.  Ada 3 kelompok yang memilih teori Bandura salah satunya kelompok saya.
Kelompok kami berkesempatan menampilkan projek berupa karya yang harus ditampilkan didepan kelas dan dipraktekkan secara langsung. Hasil projek kami berupa permainan yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang ada dikelas. Walaupun terdapat beberapa masalah teknis namun selebihnya bisa dilaksanaan dengan lancar di depan kelas. Mengenai hasil dan komentar dari dosen mengenai projek tersebut lebih kurangnya sudah dimuat didalam postingan mengenai evaluasi tugas UTS pada Blog kami.
Dari hasil mengikuti kelas psikologi belajar selama satu semester ini merupakan pengalaman yang unik dan menampilkan proses belajar yang berbeda dari mata kuliah lainnya. Seringnya pengajar meminta mahasiswa untuk mengerjakan tugas secara bebas menghasilkan murid yang kreatif, inovatif dan mampu mengaplikasikan beberapa teori psikologi yang pernah dipelajari kedalam dinamika belajar. Sesuai dengan prinsip pembelajaran bahwa proses belajar akan terus berkembang maka tentunya diharapkan baik selama mengikuti perkuliahan maupun setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa semakin menjadi kreatif dan terus berkembang kearah yang lebih baik.

Kesan :
      Psikologi belajar adalah salah satu mata kuliah pilihan yang bebas dipilih oleh individu yang tertarik dengan dunia pendidikan. Tampilan yang berbeda dengan mata kuliah lainnya dan lebih menekankan pada kebebasan berekspresi dan beragumentasi membuat mata kuliah ini menjadi unik dan menarik untuk semester ini. Sesungguhnya beban mata kuliah ini tidaklah terlalu berat jika dibandingkan dengan mata kuliah lainnya, yang  lebih banyak menyita waktu dan tenaga. Patut disyukuri bahwa dosen pengampu tidak member beban berat terhadap mata kuliah ini. Harapannya kedepan setelah mengikuti mata kuliah ini saya lebih mampu membagi waktu secara adil pada semua tugas maupun pekerjaan terlepas itu lebih berat atau ringan sehingga hasil yang diharapkan juga maksimal dan tidak mengecewakan.  


TUGAS: UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


.



Dinamika Psikologi Belajar
Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks (Gredler, 2011).  Sedangkan psikologi belajar adalah bidang ilmu psikologi yang memperlajari bagaimana proses belajar terjadi pada tiap-tiap individu. Kenyataan bahwa cara belajar setiap individu berbeda-beda memang benar adanya, kita menyadari bahwa setiap individu tidak akan sama proses belajarnya dengan individu lain. Hal ini tentunya berkaitan dengan kapasitas memori, kemampuan belajar dan prilaku lainnya berkaitan dengan penerimaan proses belajar.
Selama saya mengikuti kelas psikologi belajar ini saya menyadari banyak hal mengenai dinamika belajar dan fenomena-fenomena apa saja yang terjadi selama belajar. Dalam belajar kita banyak menghasilkan perilaku yang mendukung proses belajar itu sendiri, seperti yang diungkapkan dalam teori behaviorisme yang memiliki 3 asumsi dasar yaitu :
1.      Yang menjadi focus studi seharusnya adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kejadian mental internal atau rekonstruksi verbal atas kejadian. Yang mana jika dikaitkan dengan proses belajar yang saya dapati dikelas berupa perilaku langsung yang diamati dan ditampilkan secara langsung baik oleh pengajar maupun sesame rekan pembelajar, seperti kejadian ceramah dosen, kreativitas yang ditampilkan murid dan lain sebagainya.
2.      Perilaku harus dipelajari melalui elemen yang paling sederhana (stimuli spesifik dan respons spesifik). Sebagaimana yang telah dialami selama mengikuti kelas psikologi belajar adalah saya mendapat pemahaman baru mengenai bagaimana cara merespon informasi baru, beragumen dan mengutarakan pendapat kita dengan baik.
3.      Proses belajar adalah perubahan behavioral. Suatu respons khusus terasosiasikan dengan kejadian dari suatu  stimuli khusus dan terjadi dalam kehadiran stimuli tersebut. Selama mengikuti kelas psikologi belajar saya menyadari bahwa belajar adalah proses yang unik dan sangat individualis, tidak bisa kita menyamakan cara belajar orang lain dengan kita begitu juga sebaliknya. Namun belajar itu proses yang berkembang tentunya dengan belajar kita harus menghasilkan suatu hal yang lebih baik dan memperoleh hasil yang lebih memuaskan.
Proses belajar tidak lepas dari yang namanya pengkondisian penguatan atau lebih dikenal dengan teori reinforcement positif dan negative yang diuangkapkan oleh skinner (1935). Dalam belajar semua orang pasti memiliki penguatan yang bisa saja datang dari orang lain maupun dari dalam diri sendiri. Penguatan difungsikan untuk menghasilkan perilaku yang diharapkan dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan.  Selama mengikuti mata kuliah psikologi belajar penguatan itu tentunya pernah terjadi dan sering dialami oleh saya dan mungkin semua rekan-rekan yang mengikuti mata kuliah ini.  Penguatan yang dihadirkan dikelas berasal dari pengajar (dosen), teman dan tentunya diri sendiri.
Penguatan yang terjadi seperti dosen memberikan tugas namun saat mahasiswa tidak mengerjakan dengan serius, dosen memberi ultimatum dan menguatkan dengan tidak akan memberi nilai tinggi jika tidak ada perubahan, maka mahasiswa pun akhirnya mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya dan berupaya mengerjakan sesuai ketentuan dosen yang seringnya memberikan batas waktu tertentu pada tugas yang diberikan .  Begitupun dengan penguatan yang muncul dari dalam diri yang sangat menghapkan nilai tinggi maka akan berusaha sebaik mungkin mengerjakan tugas yang telah diberikan sesegera mungkin. Seperti yang diungkapkan oleh skinner bahwa “suatu penguat akan sangat kuat apabila diikuti dengan segera-optimal di dalam hitungan detik (skinner, 1986), yang maksudnya agar pengubahan perilaku itu efektif, penguatan harus terjadi secara seketika bersamaan dengan berpenguat dan terkait dengan perilaku itu sendiri. 
Didalam penguatan itu sendiri terdapat dua proses utama yaitu variasi (perilaku) dan seleksi berdasarkan konsekuensi. Perilaku yang berbeda dijalankan, namun hanya beberapa diantaranya yang diperkuat oleh efeknya. Penguatan yang terjadi selama kelas psikologi belajar adalah penguatan yang membuat frekuensinya tidak menurun sebab secara tetap menghasilkan perilaku yang diharapkan.
Selain penguatan yang terjadi, metode pembelajaran melalui reward juga sesekali muncul dikelas. Reward pernah diberikan oleh dosen kepada murid atas effort maksimal yang diberikan. Metode ini nyatanya efektif menghasilkan mahasiswa-mahasiswi yang kreatif dan memiliki inovasi yang luas pada ilmu yang dimiliki.
Selama mengikuti mata kuliah psikologi belajar beberapa materi dan teori yang kemudian diaplikasikan melalui tugas-tugas adalah sebagai berikut :
1.      Teori-teori belajar awal
2.      Pengkondisian berpenguat oleh skinner
3.      Perspektif kognitif : pemrosesan informasi
4.      Teori perkembangan psikologi historis Lev s. Vygotsky
5.      Teori kognitif-sosial albert bandura
6.      Kondisi belajar robert gagne
Sebagian besar tugas menghasilkan tulisan yang kemudian diposting oleh mahasiswa di blog masing-masing.  Tulisan ini berisi tentang berbagai macam teori belajar yang diaplikasikan pada hal-hal seperti pengalaman, uraian film,  hasil observasi dan lain sebagainya.  Postingan di setiap blog masing-masing inilah yang kemudian akan diberi penilaian oleh dosen pengampu.
Prinsip belajar sesuai dengan yang diungkapkan oleh Gagne bahwa berbagai macam sifat unik dalam belajar dan manusia melakukan banyak kegiatan dan beragam yang terutama adalah hasil dari belajar (Gagne, 1977). Inti dari kegiatan pembelajaran adalah menyajikan ciri-ciri stimulus, memberikan pedoman belajar, memunculkan kinerja dan memberikan tanggapan atau umpan balik.
Dalam pengaplikasian teori yang diungkapkan Gagne, guna mempermudah kami memahami bagaimana sebenarnya konsep belajar sebenarnya maka beberapa minggu yang lalu kami yang mengikuti mata kuliah psikologi belajar berkesempatan untuk mengobservasi dan mengamati bagaimana proses belajar-mengajar disalah satu SMK di kota Medan yang berkurikulum berbasis HI TECH.  Dari hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan di dapatlah bahwa proses belajar yang di terapkan di SMK tersebut berbeda dengan beberapa sekolah SMK pada umumnya dikota Medan. Sekolah ini menampilkan sesuatu yang berbeda namun tetap mengutamakan pendidikan dimana murid dibebaskan berekspresi dan melakukan apa saja selama dikelas asalkan tetap fokus mengikuti materi pembelajaran.
Proses belajar yang unik inilah yang kemudian diterapkan disekolah dengan tujuan walaupun kegiatan belajarnya berbeda dengan sekolah lainnya yang lebih banyak memiliki keteraturan dan penyampaian informasi yang kadang terlalu banyak, mereka menjadikan sekolah lebih menyenangkan dan sesuai dengan trend yang berkembang saat ini yaitu HI-TECH. Seperti yang diungkapkan Gagne “belajar dapat terjadi baik karena ada maupun tidak adanya kegiatan pembelajaran”.
Selain beberapa teori diatas, terdapat satu teori yang sudah tidak asing lagi dalam dunia belajar yaitu Albert Bandura. Teori Albert bandura mengenai behavioral yang berisi tentang modeling, imitasi dan kognitif. Pengaplikasian teori Bandura ini dilakukan ketika mengerjakan tugas UTS (ujian tengah semester) dimana mahasiswa dibebaskan memilih teori mana yang dapat digunakan untuk pengalikasian projek UTS.  Ada 3 kelompok yang memilih teori Bandura salah satunya kelompok saya.
Kelompok kami berkesempatan menampilkan projek berupa karya yang harus ditampilkan didepan kelas dan dipraktekkan secara langsung. Hasil projek kami berupa permainan yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang ada dikelas. Walaupun terdapat beberapa masalah teknis namun selebihnya bisa dilaksanaan dengan lancar di depan kelas. Mengenai hasil dan komentar dari dosen mengenai projek tersebut lebih kurangnya sudah dimuat didalam postingan mengenai evaluasi tugas UTS pada Blog kami.
Dari hasil mengikuti kelas psikologi belajar selama satu semester ini merupakan pengalaman yang unik dan menampilkan proses belajar yang berbeda dari mata kuliah lainnya. Seringnya pengajar meminta mahasiswa untuk mengerjakan tugas secara bebas menghasilkan murid yang kreatif, inovatif dan mampu mengaplikasikan beberapa teori psikologi yang pernah dipelajari kedalam dinamika belajar. Sesuai dengan prinsip pembelajaran bahwa proses belajar akan terus berkembang maka tentunya diharapkan baik selama mengikuti perkuliahan maupun setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa semakin menjadi kreatif dan terus berkembang kearah yang lebih baik.

Kesan :
      Psikologi belajar adalah salah satu mata kuliah pilihan yang bebas dipilih oleh individu yang tertarik dengan dunia pendidikan. Tampilan yang berbeda dengan mata kuliah lainnya dan lebih menekankan pada kebebasan berekspresi dan beragumentasi membuat mata kuliah ini menjadi unik dan menarik untuk semester ini. Sesungguhnya beban mata kuliah ini tidaklah terlalu berat jika dibandingkan dengan mata kuliah lainnya, yang  lebih banyak menyita waktu dan tenaga. Patut disyukuri bahwa dosen pengampu tidak member beban berat terhadap mata kuliah ini. Harapannya kedepan setelah mengikuti mata kuliah ini saya lebih mampu membagi waktu secara adil pada semua tugas maupun pekerjaan terlepas itu lebih berat atau ringan sehingga hasil yang diharapkan juga maksimal dan tidak mengecewakan.  


Tugas Observasi (Individu) : SMK TRITECH INFORMATIKA jln Bhayangkari, Krakatau Medan


.



Nama Observer                       : Qisty Anindiati Sitepu
Nim  Observer                         : 091301019
Kelas                                       : X-TKJ 4 Reguler
Mata Pelajaran                        : Biologi
Nama Guru                             : IDA ZURAIDA
Waktu Mengobservasi            : 11.45 Wib – 12.15 Wib
Durasi Observasi                     : 30 Menit
Jumlah Siswa/siswi                 : 24 Orang
Media Pembelajaran
yang digunakan Guru             : Laptop, TV LCD, White Board, Spidol
Media Pembelajaran
yang digunakan Murid            : Buku bacaan, Laptop dan Alat Tulis
Situasi Fisik Kelas      
1.      Ukuran kelas   : 9x8
2.      Tata Letak kelas                      : Menghadap KeUtara, meja gur berada didepan dan terdapat 2 kursi
3.      Benda-benda dalam kelas     : AC (2 buah), Kipas Angin, Lemari, Whiteboard, Kursi bermeja (24      buah), Jam dinding ,  dan Arus listrik.
4.      Alat Observasi            : Kertas, Pulpen, dan Camera




a.      Observasi Berdasarkan 9 (Sembilan) Tahapan Belajar  Teori Robert Gagne


Tahapan
Keadaan Kelas
Penjelasan
1.  Memerhatikan

Ya
Murid mendengarkan dengan seksama materi pembelajaran yang berikan oleh guru secara ceramah menggunakan media pembelajaran yang digunakan
2. Harapan
Ya
Murid menerima informasi yang disampaikan oleh guru dengan baik dan beberapa mencatat hal-hal penting yang diperlajari.
3.   Pengambilan Kembali Untuk dibawa Keingatan Kerja
Ya
 Murid sudah mampu membedakan hal-hal yang sebelumnya mereka kira sama namun ternyata berbeda melalui informasi yang disampaikan guru (Diskriminasi)
4. Persepsi selektif terhadap ciri Stimulus
YA
 Murid bisa menerima materi yang disampaikan guru dan ketika mereka ditanyakan kembali sebagian murid mampu menjawab pertanyaan dari guru dan mengingatnya.
5. Pengkodean semantik
YA
 Materi yang sebelumnya pernah diajarkan guru mampu diingat murid dengan baik bahkan ketika guru menanyakan kembali materi tersebut kepada mereka
6.Pengambilan Kembali dan Respons
Ya
Beberapa murid cukup banyak yang mengacungkan tangan untuk menjawab ketika guru menanyakan sesuatu pada mereka.
7. Penguatan
Tidak
Terkadang murid yang berada di kursi belakang tidak terlalu focus pada pelajaran mereka dan sesekali terlihat mengobrol dengan temannya yang lain. bahkan ada yang menggunakan ponsel dikelas.
8. Pengambilan Petunjuk
Ya
Murid tidak segan-segan bertanya kepada guru apa yang mereka tidak ketahui dan guru senantiasa menjawab dengan baik pertanyaan murid
9.Kemampuan generalisasi
Ya
Melalui media pembelajaran seperti Laptop dan LCD guru menampilakan gambar-gambar dan penjelasan mengenai suatu hal sehingga murid mampu membedakannya.






         





























  



















 ( dikutip dari table 5.3 Ringkasan Sembilan Tahapan belajar hal 186)

a.   B.   Uraian Observasi Berdasarkan Keterampilan Intelektual Teori Gagne

No
Tipe Kapabilitas
Penjelasan Obsevasi
1.    
Belajar Diskriminasi
Menggunakan media pembelajaran yang tersedia guru menjelaskan dan menguraikan apa-apa saja hal-hal yang perlu diketahui oleh siswa sehingga siswa mampu membedakan dan mendikriminasi objek-objek tertentu secara lebih nyata
2.
Belajar Konsep/konsep konkret
Walaupun siswa tidak diberi contoh secara langsung mengenai bentuk suatu objek, namun berdasarkan penjelasan dan gambar-gambar yang ditampilkan di layar tv LCD dan digambar guru di whiteboard menjadikan murid cukup bisa mengerti dan mengetahui objek seperti apa yang seharusnya.
3.
Konsep yang Didefenisikan
Ketika guru menjelaskan tentang apa itu kanker pada murid, guru hanya menjelaskan apa itu kanker, penyebab kanker dan pencegahannya, tanpa ada contoh langsung bagaimana bentuk suatu kanker. dll.
4.
Belajar Aturan
Murid aktif bertanya kepada guru mengenai hal yang kurang dipahami dan mengkonfirmasi suatu hal. walaupun kadang keaktifan murid luar biasa (rebut) namun seperti guru tidak terlalu perduli akan keributan yang terjadi asalkan murid mengerti apa yang disampaikan dan memahami maksud dari materi tersebut.
5.
Belajar Kaidah yang Lebih Tinggi  (pemecahan masalah)
Selain murid yang bertanya tidak jarang guru juga bertanya pada murid akan materi yang disampaikan dan memastikan murid paham.  dan murid juga mampu menjawab pertanyaan guru dengan baik walaupun terkadang diiringi dengan humor. 
(Dikutip dari table 5.4. Ringkasan keterampilan intelektual dari yang sederhana ke yang kompleks hal 189 )

 Kesimpulan Dari Observasi (Testimoni)
Seperti halnya yang telah disampaikan oleh Gagne dalam mendekripsikan sifat unik dari kegiatan belajar . maka dari hasil observasi yang telah dijalani didapat bahwa. setiap individu itu berbeda-beda dalam cara belajar dan bagaimana mereka mengerti akan suatu hal. sifat unik individu ketika belajar menjelaskan bahwa sebenarnya semua orang bisa belajar dengan cara mereka sendiri sampai benar-benar mereka memahami sendiri proses belajar yang mereka lakukan.
            Terlepas dari kekurangan yang ada, SMK TRITECH INFORMATIKA menawakan konsep belajar yang berbeda dari sekolah pada umumnya dengan menyajikan apa yang sekolah kebanyakan belum menggunakannya. kita mengetahui bahwa di era globalisasi seperti ini, teknologi bukan lagi barang baru dan internet juga sudah tidak terlepas dari dunia pendidikan. untuk itu sekolah ini mencoba menyajikan konsep E-learning Web centric course dimana mencoba menyatukan metode balajar-mengajar secara langsung dan metode e-learning. 
Dengan memfasilitasi media belajar seperti ini tentunya diharapkan murid akan lebih mudah memahami pelajaran dan mengerjakan tugas dan lain sebagainya seta lebih tertarik dengan proses belajar yang melibatkan teknologi yang sedang trend saat ini.
            Sekolah ini sebenarnya sudah berusaha menghadirkan konsep belajar e-learning yang baik hanya saja terdapat beberapa kekurang yaitu sebagai berikut :
1.      Gedung sekolah yang belum sempurna (masih tahap pembangunan)
2.      Kebanyakan guru-guru yang ada  terlihat terlalu muda terlihat dari bagaimana kurang berpengalaman dalam mengajar dan tidak bisa mengontrol murid, lain dengan guru-guru senior yang terlihat bahwa murid-murid menghormatinya.
3.      beberapa fasilitas seperti AC dan lemari tidak berjalan sesuai fungsinya.
Berdasarkan kekurangan yang ada, diharapkan sekolah lebih meningkatkan lagi kualitas dari pendidikan e-learning yang masih baru di dunia pendidikan saat ini. dan lebih mengoptimalkan SDM pengajar atau pendidik yang berpengalaman sehingga menghasilkan murid-murid dengan kualitas baik dan performa yang menjanjikan untuk dunia kerja .

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBSERVASI:
Kelebihan
1.      Sekolahnya masih baru sehingga lebih mudah diobsevasi dan guru-gurunya welcome atas kedatangan kami
2.      Murid-murid juga menerima kami dengan baik dan sopan menyapa kami.
3.      Karena ini sekolah yang mengusung e-learning pertama kali yang saya ketahui sehingga ini merupakan pengalaman baru bagi saya  dan mungkin semua teman-teman.
4.      Ketika mengobsevasi terlihat murid tidak ada yang terganggu dengan keberadaan kami dan mereka tidak terlihat  berpura-pura (faking)
Kekurangan
1.      Sekolahnya terlalu jauh dari kampus, sehingga memakan waktu lebih dari 2 jam pulang-pergi  dari USU ke Krakatau
2.      Jalanan macet, ada demo buruh ketika perjalanan pulang
3.      Sekolahnya masih tahap pembangunan sehingga cukup membahayakan untuk beberapa kontruksi bangunan yang belum selesai, dan sekolah terkesan tidak rapi
4.      Hanya beberapa kelas yang pendingin ruangannya hidup sebagian lagi mati, sehingga agak panas dan gerah padahal jendela dan fentilasi udara diruang kelas kurang.
5.      Durasi observasi cukup singkat, dan diawal pembagian kelas sempat sedikit terjadi keributan mengenai ruangan yang akan diobservasi.

Wise Words

Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school - Albert Einstein

Do you want sharing with me..

let's coment my blog.. hehehehe ^^

About Author

Thank you for your attention..

Pages